--> Skip to main content

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

 

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer
Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

IP merupakan singkatan dari Internet Protocol, yakni sebuah protokol yang digunakan untuk mengirim dan menerima data di dalam jaringan komputer.


IP address atau alamat protokol internet merupakan sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap perangkat yang terhubung ke jaringan, baik itu jaringan internet secara umum maupun jaringan lokal.


Alamat IP ini memungkinkan perangkat-perangkat tersebut saling berkomunikasi dan bertukar informasi secara efektif.


Dalam konteks ini, kita akan membahas tentang dua jenis IP yang umum digunakan, yaitu IP statis dan dinamis. Dalam artikel berikut ini akan memberikan penjelasan secara detail tentang kedua jenis IP tersebut.


Apa Itu IP Statis?


IP Statis merujuk pada alamat IP yang tetap dan tidak berubah. Umumnya, IP Statis digunakan untuk perangkat-perangkat penting seperti server. Alamat IP ini tidak berubah dan tetap konstan, tidak peduli perangkat tersebut terhubung ke jaringan mana pun.


Sebagai contoh, jika menggunakan laptop dengan alamat IP 192.168.1.1, ketika pengguna terhubung ke jaringan lain, alamat IP tersebut tetap sama. IP statis ini dapat diubah hanya jika pengguna mengkonfigurasinya secara manual.


Apa Itu IP Dinamis?


Di sisi lain, IP dinamis adalah alamat IP yang diberikan secara otomatis kepada perangkat komputer oleh protokol DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol).


Alamat IP dinamis ini dapat berubah-ubah sesuai dengan jaringan yang pengguna masuki. Ketika seseorang terhubung ke jaringan, perangkat akan secara otomatis diberikan alamat IP yang tersedia dalam rentang yang ditentukan oleh server DHCP.


Pelajari juga tentang pengertian IP Address dan fungsi IP Address lengkap dan cara memahami IP Address untuk pemula.


Perbedaan IP Statis dan Dinamis


Salah satu perbedaan utama antara IP statis dan dinamis adalah stabilitas alamat IP. Pada IP statis, alamat IP tidak akan berubah, sedangkan pada IP dinamis, alamat IP akan berubah setiap kali perangkat terhubung ke jaringan.


Selain itu, IP statis lebih cocok digunakan untuk keperluan tertentu, seperti server yang memerlukan alamat IP yang tetap untuk akses konsisten.


Di sisi lain, IP dinamis lebih umum digunakan pada perangkat pengguna, seperti laptop atau smartphone karena tidak memerlukan konfigurasi manual dan fleksibel dalam penggunaannya.


Simulasi dengan Cisco Packet Tracer


Untuk lebih memahami konsep ini, kita dapat melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak Cisco Packet Tracer. Berikut adalah langkah-langkah simulasi yang dapat dilakukan:


Siapkan perangkat seperti router dan server.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Hubungkan perangkat menggunakan kabel cross jika perangkatnya memiliki jenis yang sama, atau menggunakan kabel straight jika perangkatnya berbeda jenis.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Konfigurasikan alamat IP pada perangkat menggunakan perintah yang sesuai. Untuk mengatur IP statis pada Server, klik Server yang dipilih, lalu masuk ke menu Config > FastEthernet0. Pada menu IP Configuration, pilih Static.


Atur IPv4 Address menjadi 192.168.100.1. IP tersebut sebagai contoh saja dan bisa disesuaikan dengan keinginan. Lalu, pada Subnet Mask bisa diisi dengan 255.255.255.0.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Selanjutnya, kita perlu mengatur IP statis pada PC. Klik PC dan masuk ke menu Config > FastEthernet0. Atur IPv4 Address menjadi 192.168.100.2. Jangan 192.168.100.1 karena sudah digunakan oleh Server. Untuk Subnet Mask sama, yaitu 255.255.255.0.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Kemudian, kita perlu mengetes apakah sudah benar pengaturan IP sama seperti yang sudah dilakukan. Caranya, masuk ke Settings dan pada Gateway/DNS IPv4 dan atur Default Gateway menggunakan IP Server (192.168.1.1). Gunakan DNS Server 255.255.255.0.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Masuk ke menu Desktop dan pilih Command Prompt.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Setelah itu, ketikkan IPCONFIG.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Uji konektivitas antara perangkat dengan menggunakan perintah "PING" di command prompt.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Untuk mengatur IP dinamis pada PC, klik PC dan masuk ke Config > FastEthernet0. Atur IP Configuration menjadi DHCP.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Kemudian, pada menu Settings, gunakan DHCP pada Gateway/DNS IPv4. Lakukan cara yang sama pada Server.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Cek IP dinamis pada Server maupun PC dengan masuk ke Desktop > Command Prompt dan ketikkan IPCONFIG.

Memahami IP Statis dan Dinamis dalam Jaringan Komputer

Dengan simulasi ini, kamu dapat melihat perbedaan antara penggunaan IP statis dan dinamis dalam konteks jaringan komputer.


Dalam artikel ini, kami telah membahas tentang nilai IP statis dan dinamis dalam jaringan komputer.


IP statis adalah alamat IP yang dikonfigurasi secara manual dan tidak berubah, sedangkan IP dinamis adalah alamat IP yang diberikan secara otomatis oleh protokol DHCP dan dapat berubah-ubah.


Kedua jenis IP ini memiliki perbedaan dalam stabilitas alamat dan fleksibilitas penggunaannya. Dengan pemahaman yang baik tentang nilai-nilai IP ini, kamu dapat memilih jenis IP yang paling sesuai dengan preferensi dan kebutuhan.


Terima kasih sudah membaca artikel yang membahas seputar perbedaan IP statis dan dinamis yang dapat menambah pengetahuan tentang jaringan komputer.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar