--> Skip to main content

Topologi Mesh: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

 

Topologi Mesh: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan
Topologi Mesh: Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan

Artikel berikut ini akan membahas seputar topologi mesh, salah satu jenis topologi jaringan komputer yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Simak sampai habis, ya!


Topologi mesh adalah salah satu jenis topologi jaringan komputer yang memiliki karakteristik unik.


Dalam topologi ini, setiap perangkat dalam jaringan saling terhubung langsung satu sama lain, membentuk koneksi yang erat.


Tidak ada satu titik pusat atau server yang mengontrol komunikasi, melainkan setiap perangkat memiliki jalur koneksi sendiri dengan perangkat lainnya.


Pengertian Topologi Mesh


Topologi mesh merupakan salah satu jenis topologi jaringan komputer di mana setiap perangkat dalam jaringan terhubung langsung dengan perangkat lainnya, membentuk koneksi yang erat.


Dalam topologi ini, tidak ada satu titik pusat atau server yang mengontrol semua komunikasi, melainkan setiap perangkat memiliki koneksi langsung dengan perangkat lainnya. 


Sebagai contoh, jika terdapat 10 komputer dalam jaringan mesh, setiap komputer akan terhubung langsung dengan sembilan komputer lainnya.


Fungsi Topologi Mesh


Fungsi utama dari topologi mesh adalah memberikan koneksi yang sangat andal dan tidak mudah terputus. Dalam topologi ini, jika satu jalur komunikasi mengalami gangguan atau kegagalan, data masih dapat dikirimkan melalui jalur alternatif yang tersedia.


Hal ini memastikan bahwa jaringan tetap beroperasi dan data tetap dapat dikirimkan dengan efisien. Topologi mesh juga memungkinkan deteksi kesalahan dengan mudah, karena setiap koneksi memiliki jalur sendiri antara perangkat-perangkat yang terhubung.


Jenis Topologi Mesh


Ada dua jenis utama topologi mesh, yaitu full mesh (mesh penuh) dan partial mesh (mesh parsial). Pada topologi full mesh, setiap perangkat terhubung langsung dengan setiap perangkat lainnya dalam jaringan.


Ini berarti jumlah koneksi dalam jaringan full mesh adalah N x (N-1), di mana N adalah jumlah perangkat dalam jaringan. Pada topologi partial mesh, hanya sebagian perangkat yang terhubung langsung dengan perangkat lainnya.


Jumlah koneksi dalam topologi ini lebih sedikit daripada full mesh dan biasanya dipilih berdasarkan kebutuhan komunikasi antarperangkat yang spesifik.


Pelajari juga artikel yang membahas seputar pengertian IP Address beserta fungsinya dan pengertian VoIP.


Cara Kerja Topologi Mesh


Cara kerja topologi mesh adalah dengan membentuk koneksi langsung antara setiap perangkat dalam jaringan. Setiap perangkat memiliki setidaknya satu jalur koneksi ke perangkat lainnya.


Ketika data dikirimkan, perangkat pengirim akan menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan data tersebut.


Jika satu jalur mengalami gangguan, perangkat pengirim akan memilih jalur alternatif untuk mengirimkan data. Hal ini memastikan pengiriman data yang andal dan tidak terputus dalam jaringan mesh.


Kelebihan dan Kekurangan Topologi Mesh


Kelebihan topologi mesh antara lain adalah kemampuannya dalam mendeteksi kesalahan dengan mudah. Jika terjadi kesalahan komunikasi antara dua perangkat, akan langsung terlihat pada koneksi antara kedua perangkat tersebut.


Keandalan jaringan juga tinggi karena adanya jalur alternatif yang tersedia jika salah satu jalur mengalami gangguan. Topologi mesh juga fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan jaringan, karena setiap perangkat memiliki koneksi langsung dengan perangkat lainnya.


Namun, topologi mesh juga memiliki kekurangan. Proses instalasi topologi mesh rumit dan memakan waktu.


Jika terdapat banyak perangkat dalam jaringan, setiap perangkat harus terhubung secara terpisah dengan perangkat lainnya, yang dapat menjadi tugas yang rumit dan memakan waktu.


Biaya implementasi topologi mesh juga tinggi, karena memerlukan biaya untuk pembelian kabel dan perangkat yang diperlukan.


Oleh karena itu, topologi mesh lebih umum digunakan dalam skala jaringan yang lebih kecil atau untuk keperluan khusus yang membutuhkan keandalan tinggi.


Perbedaan Topologi Mesh dengan Topologi Lainnya


Perbedaan topologi mesh dengan topologi lainnya terletak pada cara koneksi antara perangkat-perangkat dalam jaringan. Pada topologi mesh, setiap perangkat terhubung langsung dengan perangkat lainnya, membentuk koneksi yang erat.


Sementara itu, pada topologi seperti bus atau star, terdapat satu titik pusat atau server yang mengontrol komunikasi antara perangkat-perangkat.


Topologi mesh memberikan keandalan dan kecepatan yang tinggi karena adanya banyak jalur koneksi yang tersedia, sedangkan topologi lain mungkin memiliki keterbatasan dalam hal keandalan atau kecepatan.


Contoh Penerapan Topologi Mesh


Contoh penerapan topologi mesh dapat ditemukan dalam berbagai lingkungan jaringan. Misalnya, dalam industri, topologi mesh sering digunakan untuk jaringan komunikasi yang membutuhkan koneksi yang sangat andal dan tidak boleh terputus, seperti dalam sistem pengendalian proses industri atau jaringan telekomunikasi.


Topologi mesh juga cocok digunakan dalam sistem keamanan yang memerlukan koneksi yang terjaga dengan baik, seperti sistem pengawasan video atau sistem alarm.


Selain itu, topologi mesh juga dapat diterapkan dalam skala yang lebih kecil, misalnya pada rumah atau kantor kecil yang membutuhkan koneksi yang handal dan tidak terganggu untuk keperluan sehari-hari seperti komunikasi data atau akses internet yang cepat dan stabil.


Itulah pembahasan mengenai seluk beluk topologi mesh yang dapat menambah wawasanmu seputar jenis-jenis topologi jaringan.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar