--> Skip to main content

Memahami Cache DNS dan Cara Kerjanya

Memahami Cache DNS dan Cara Kerjanya


Sobat semua bertemu kembali bersama saya di buatkuingat.com, setelah kurang lebih 1 bulan lebih tidak melakukan kegiatan postingan artikel, kini saya kembali untuk memberikan informasi-informasi yang terkait dunia teknologi komputer. Disini saya akan membahas tentang Memahami Cache DNS dan Cara Kerjanya. Oke kita langsung saja ya.

Pengertian Cache DNS

Apa yang dimaksud dengan DNS Cache ?

DNS Cache atau kadang bisa juga disebut DNS Resolver Cache merupakan database sementara pada sistem operasi komputer yang menyimpan rekaman data IP dari nama domain yang sebelumnya telah dikunjungi oleh pengguna komputer.

Tujuan dari Cache DNS

Internet bergantung pada DNS (Domain Name System) untuk mengindeks semua situs web yang ada di publik dan alamat IP dari situs web. Setiap kali pengguna mengunjungi sebuah situs web menggunakan nama domain (contohnya “www.buatkuingat.com“), web browser pengguna akan melakukan permintaan ke Internet, tapi permintaan ini tidak dapat diselesaikan sebelum nama domain dari situs web tersebut diubah menjadi alamat IP.

Proses perubahaan tersebut bisa disebut dengan Name Resolution, nah dalam hal ini DNS-lah yang akan bekerja dan ini akan memakan waktu tentunya. DNS Cache mencoba untuk meningkatkan kecepatan proses diatas dengan cara menangani proses Name Resolution sebelum permintaan dikirim ke Internet.

Cara Kerja Cache DNS

Sebelum web browser melakukan permintaan ke Internet atau ke DNS Server dari nama domain, sistem operasi komputer akan mengecek terlebih dahulu apakah nama domain tersebut sudah pernah dikunjungi atau tidak dan jika pernah dikunjungi sebelumnya, sistem operasi komputer akan melakukan pencarian data di database DNS Cache.

Contohnya seperti kasus dibawah ini:
Misal seseorang ingin mengunjungi situs web buatkuingat dengan nama domain www.buatkuingat.com, pada kunjungan pertama web browser pengguna akan meminta atau menanyakan alamat IP dari nama domain tersebut ke DNS Server, ternyata nama domain tersebut terarah ke alamat IP 72.26.101.160. Nah pada saat itu sistem operasi komputer akan menyimpan data tersebut bahwa nama domain www.buatkuingat.com = 72.26.101.160 ke database DNS Cache.

Lalu pengguna ingin mengunjungi situs web smkn1biau kembali untuk kedua kalinya, pada kunjungan kedua pada saat web browser meminta alamat IP dari nama domain www.buatkuingat.com secara otomatis akan dijawab dan ditangani oleh sistem operasi menggunakan data dari database DNS Cache, yaitu nama domain tersebut terarah ke alamat IP 72.26.101.160 dan web browser tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan balasan dari DNS Server karena sudah ditangani oleh sistem operasi menggunakan data dari database DNS Cache.

Database disimpan pada penyimpanan sementara komputer, berisi daftar DNS dari semua nama domain yang sebelumnya telah kita akses di Internet. Untuk melihat daftar data DNS Cache tersebut, pada sistem operasi Windows kamu dapat menggunakan perintah dibawah ini pada CMD:

ipconfig /displaydns
Contoh daftar DNS Cache yang dihasilkan dari perintah diatas, seperti ini:

Cara Menghapus atau Membersihkan Cache DNS

Bagaimana cara menghapus Cache DNS ?

Ketika ingin melakukan troubleshooting terhadap konektivitas Internet dan Cache, seorang Administrator komputer dapat melakukan flush (maksudnya membersihkan atau menghapus) data dari DNS Cache. Pada sistem operasi Microsoft Windows, untuk melakukan flush DNS Cache dapat dilakukan dengan menggunakan tool bernama ipconfig, dengan menggunakan perintah berikut pada CMD:

ipconfig /flushdns

Pada Linux:
/etc/rc.d/init.d/nscd restart


Baca juga artikel tentang :


Demikian artikel tentang memahami cache DNS dan cara kerjanya, semoga bermanfaat untuk sobat semua.


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar