--> Skip to main content

Cara Konfigurasi DHCP Server Pada Linux Debian 11

BUATKUINGAT.COM - DHCP server adalah salah satu jenis server yang berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer client yang terhubung dalam sebuah jaringan.

Dengan menggunakan DHCP server, pengguna tidak perlu lagi melakukan setting IP address secara manual pada setiap perangkat yang terhubung ke jaringan, sehingga proses pengaturan jaringan menjadi lebih mudah dan efisien.

Pada tutorial kali ini, kita akan mempraktikkan bagaimana cara konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian 11. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu dilakukan.

Persiapan

Sebelum memulai proses instalasi, pastikan bahwa komputer yang akan digunakan sebagai server DHCP sudah terhubung ke internet.

Selain itu, pastikan juga bahwa sistem operasi Debian 11 sudah terinstall pada VirtualBox dan telah dijalankan.

  1. Login sebagai super user

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah login sebagai super user. Setelah berhasil login, lakukan ping ke google.com untuk memastikan bahwa komputer server sudah terhubung ke internet.


  1. Update sistem

Sebelum melakukan instalasi aplikasi, update sistem terlebih dahulu dengan perintah "apt update". Proses update memastikan bahwa sistem operasi yang digunakan sudah terupdate dan siap untuk menginstal aplikasi baru.


  1. Install ISC DHCP server

Langkah selanjutnya adalah menginstal aplikasi ISC DHCP server dengan perintah "apt install isc-dhcp-server". ISC DHCP server adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat DHCP server pada sistem operasi Linux Debian 11.



cek apakah sudah apakah sudah terinstall dengan dengan perintah "dpkg -l isc-dhcp-server"


  1. Konfigurasi file dhcpd.conf

Setelah berhasil menginstal aplikasi ISC DHCP server, selanjutnya kita perlu melakukan konfigurasi pada file dhcpd.conf.

 

File ini berisi konfigurasi untuk DHCP server, seperti subnet, netmask, range IP address, option routers, option broadcast address, default-lease-time, dan max-lease-time.

 

Kita bisa membuka file dhcpd.conf dengan perintah "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf". Berikut adalah beberapa konfigurasi yang perlu dilakukan pada file dhcpd.conf:


  • Hilangkan tanda pagar (#) pada bagian subnet dan masukkan network address serta netmask yang sesuai untuk jaringan yang akan digunakan.
  • Tambahkan konfigurasi pada bagian range untuk menentukan rentang IP address yang akan diberikan oleh DHCP server.
  • Tambahkan konfigurasi option routers dan option broadcast address untuk menentukan default gateway dan broadcast address pada jaringan yang akan digunakan.
  • Tambahkan konfigurasi default-lease-time dan max-lease-time untuk menentukan durasi peminjaman IP address oleh client.

 

Setelah melakukan konfigurasi, simpan file dengan menekan tombol "Ctrl + X", lalu ketik "Y" dan tekan Enter untuk menyimpan perubahan.

  1. Konfigurasi file default-isc-dhcp-server

Selain melakukan konfigurasi pada file dhcpd.conf, kita juga perlu mengkonfigurasi file default-isc-dhcp-server. File ini berisi pengaturan yang diperlukan oleh ISC DHCP server. 

Buka file default-isc-dhcp-server dengan perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server". Pada bagian "INTERFACESv4", tambahkan interface yang akan digunakan untuk memberikan IP address pada client.


Misalnya, jika interface yang digunakan adalah enp0s3, maka tambahkan "enp0s3" pada bagian tersebut. pada interfacev6, tidak perlu dihidupkan, maka ditambah #.


  1. Jalankan ISC DHCP server

Setelah melakukan konfigurasi pada kedua file tersebut, selanjutnya kita perlu menjalankan ISC DHCP server dengan perintah "systemctl start isc-dhcp-server.service".

 

Lakukan pengecekan status ISC DHCP server dengan perintah "systemctl status isc-dhcp-server.service". Jika statusnya aktif, berarti DHCP server sudah siap digunakan.

  1. Uji coba DHCP server

Untuk melakukan uji coba DHCP server, kita bisa menggunakan komputer client yang terhubung ke jaringan yang sama dengan server DHCP.

 

Pastikan bahwa komputer client sudah diatur untuk mendapatkan IP address secara otomatis. 


Pada Windows 10, kita bisa membuka pengaturan jaringan dan memastikan bahwa opsi "Obtain an IP address automatically" sudah dipilih. 

 


Setelah itu, Disable-kemudian Enable, komputer windows 10 akan memperoleh IP secara otomats dari Debian 11. Tunggu mengdentifikasi, kemudian refresh sampai status menjadi Networks atau terhubung. 


Buka Command Prompt pada Windows 10 dan ketikkan perintah "ipconfig /all". Jika konfigurasi DHCP server sudah benar, maka IP address pada komputer client akan secara otomatis diatur oleh DHCP server.


Simak Juga

 

Demikianlah bagaimana cara konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian 11. Dengan menggunakan DHCP server, pengaturan jaringan pada suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih mudah dan efisien. Selamat mencoba!***

 




Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar