--> Skip to main content

Nikmat Tuhan Manakah Yang Kamu Dustakan ?

Nikmat Tuhan Manakah Yang Kamu Dustakan


Suatu ketika saat kamu mulai lelah dalam berdoa 
ingatlah saat Tuhanmu tak henti mendengarkan jeritan doa-doamu 
DIA pun memenuhi segala kebutuhanmu. 

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan ?? 

Maka jangan pernah berhenti berdoa teruslah bertahan tetaplah berharap karena doa itu akan menjadi ladang amalmu kelak.

Suatu ketika saat hatimu mulai lelah dengan keadaan yang  ada.
Ingatlah Tuhanmu tak henti menemanimu, 
Bahwa dia akan selalu bersama orang-orang yang sabar 
Tuhanmu tak pernah memberimu sesuatu di luar kemampuanmu. 

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan ??

Maka tetaplah tegar melangkah dalam kesabaran  seperti  Maha Penyayang nya Allah padamu yang tak lelah mengampuni hambanya yang berbuat khilaf dan berdosa.

Suatu ketika saat hatimu mulai lelah dalam memberi.  
Ingatlah Tuhanmu, bahwa dia tak pernah lelah memberi terhadap hambanya. 
Walau terkadang hambanya lalai dalam perintahnya.

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan ?

Tetaplah memberi walau hanya dalam senyum sederhana, 
karena sedekah itu tidaklah harus berupa materi.

Suatu ketika saat hatimu mulai lelah dalam memaafkan.
Ingatlah Allah yang tiada pernah lelah memaafkan hambanya patutkah kita menyombongkan diri ?
Sementara Tuhanmu yang menciptakan kita begitu maha penyantun dan pemaafnya.

Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan ?

Tetaplah memaafkan. Karena kemaafan itulah, salah satu cara melapangkan hati dari belenggu kebencian.

Saat hati mulai lelah, sandarkan selalu 
pada DIA yang memiliki hatimu, 
pada DIA yang selalu menjagamu siang dan malam 
yang tiada pernah lelah 
mendengar keluhan kita, 
mendengar rengekan kita, 
tiada lain hanya Allah semata.






“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan merendahkan diri kepada Tuhan, mereka itu, penghuni surga, mereka kekal di dalamnya”
(Q.S Hud:23)

Ya Allah semoga kami termasuk salah satu penghuni tempat terbaik-Mu itu...

Aamiin Ya Rabbal 'Al-Amin
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar